Sebuah Perjalanan |
Saya bercerita hal yang menurut saya tidak penting, walaupun sebenarnya penting. Tidak penting karena apa yang saya ceritakan di sini sebenarnya tidak saya harapkan untuk dilakukan. Kalau penting, saya tidak akan bercerita.
Jadi, pagi itu saya baru saja terbangun dari tidur. Sebuah tempat yang tidak asing tapi sebenarnya bukan tempat yang telah lama saya tinggali. Bangun pagi seperti ini sudah terjadi beberapa hari.
Seperti biasa, saya mencoba untuk menyiapkan diri untuk hari baru. Merapikan pakaian yang sudah sedikit berantakan karena dipakai saat tidur. Mencuci muka agar terlihat lebih segar.
Pagi itu cuaca cukup cerah, walaupun kehidupan masih terasa mendung. Mencoba menggali isi kantong, ada beberapa lembar uang yang bisa digunakan untuk membeli makanan dan minuman. Tak selalu begitu, kebetulan saja tadi malam cukup lelah, jadi pagi ini terasa lebih lapar dari biasanya.
Saya menemukan kios yang sudah buka, mengambil beberapa makanan dan minuman, lalu kembali berjalan ke tempat lain.
Berjalan adalah pilihan yang tepat saat itu, karena tidak ada pilihan lain. Tempat tidur itu bukan tempat tidur. Berharap perjalanan kali ini merubah cuaca kehidupan menjadi lebih cerah.
Untungnya, saat berjalan tak ada yang mengenali. Mungkin karena memang sudah tahu akan aman saja, saya menikmati setiap langkah kaki. Hanya lelah yang tak mau diajak bekerja sama.
Setiap kali otak ini berpikir untuk singgah, saya singgah. Entah apa pun yang ada di tempat baru itu, saya tidak peduli, yang penting tempat baru.
Sejauh saya berjalan dan singgah, belum ada jawaban. Ternyata hari masih akan tetap sama hari ini. Mungkin saja saya akan kembali ke tempat yang sama lagi.
Ternyata tidak. Saya melanjutkan terus perjalanan. Meski tak ada jawab, meski tak membuat saya merubah kehidupan yang mendung, saya tetap melangkah.
Awalnya saya berpikir ini adalah salah satu kebodohan dalam perjalanan. Tapi setelah sampai di malam hari kembali, saya bisa mengerti mengapa kaki ini harus terus melangkah. Karena langkah itu membawa saya ke tempat baru untuk singgah. Melihat hal baru, mendapat pengalaman baru, dan yang terpenting, mendapat harapan baru.
Ya, saya belajar bahwa langkah hari ini bukan hanya tentang memperbaiki keadaan, tapi bagaimana menyikapinya. Karena sejauh mana pun saya berjalan, akan selalu ada hal baru yang harus dihadapi.
Post a Comment